Komparasi Performance: Thick vs Thin Provisioning dalam VMware vSphere

Sejak VMware meluncurkan solusi virtualisasi server terbarunya (sekitar pertengahan tahun lalu) melalui VMware vSphere 4, ada sejumlah penambahan fitur baru yang juga turut disertakan pada versi terbaru ini. Penambahan fitur ini juga berlaku terhadap mekanisme provisioning dari disk. Jika pada versi terhadahulu (VMware Infratructure 3.x atau lebih lama), pengguna hanya mengenal satu jenis mekanisme provisioning disk yaitu thick (disk) provisioning maka pada VMware vSphere 4 juga turut menawarkan mekanisme thin (disk) provisioning. Secara singkat, pebedaan diantara kedua jenis disk provisioning ini hanya mengacu pada model alokasi disk yang dilakukannya. Jika pada thick provisioning, alokasi disk dilakukan diawal (ketika proses pendefisian suatu virtual machine dilakukan) maka pada thin provisioning dilakukan secara dinamis sesuai dengan kebutuhan (hingga kemudian mencapai kapasitas maksimal disk yang didefinisikan diawal). Hal ini tentunya membuat saya sedikit bertanya-tanya misalnya seputar perbedaan performance diantara keduanya khususnya ketika dihadapkan pada workload dari sejumlah aplikasi yang cenderung bersifat I/O-Intensive atau operasi lainnya yang relevan dengan disk I/O. Akankah kinerja thick provisioning jauh lebih unggul dibandingkan dengan thin provisioning?

Berangkat dari keingintahuan tersebut, akhirnya saya menemukan salah satu referensi yang dinilai tepat dan sesuai dengan tema tersebut. VMware sendiri pada dasarnya telah mengeluarkan white paper yang membahas lebih detail seputar komparasi performance yang dihadirkan oleh kedua jenis mekanisme provisioning disk tersebut. Dokumen tersebut dapat diakses melalui URL berikut: http://www.vmware.com/pdf/vsp_4_thinprov_perf.pdf Pada intinya, paper tersebut membahas aspek teknis seputar fitur thin provisioning yang terdapat pada VMware vSphere 4 secara lebih mendalam kemudian dilanjutkan dengan benchmark yang mencoba membandingkannya dengan thick (disk) provisioning. Dalam benchmark yang dimaksud, setidaknya terdapat dua jenis pengujian yang dilakukan. Pengujian yang pertama adalan I/O-Intensive Workload. Pengujian ini mencoba mensimulasikan suatu environment dimana aplikasi yang bersifat I/O-intensive dijalankan pada virtual machine yang menggunakan thin disk dan thick disk. Adapun aplikasi yang digunakan pengujian sekaligus pengukuran disini adalah IOmeter. Sedangkan pengujian kedua adalah File Copy Workload yang bermaksud mengukur performance dari thin provisioning ketika dihadapkan pada operasi copy file berbobot relatif ringan dan tentu saja dibandingkan dengan mekanisme thick (disk) provisioning. Melalui serangkaian pengujian yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa performance dari thin provisioning relatif tidak kalah dengan thick provisioning (sekalipun terjadi degradasi performance yang tidak terlalu signifikasi pada thin provisioning). Sayangnya, meski menyertakan diagram komparasi yang lengkap, saya tidak melihat skor detail yang dihasilkan dalam pengujian yang dilakukan.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.